Kemarin Sipadan-Ligitan, Hari Ini Rasa Sayange, Besok Apalagi?

Dulu kita kalah telak di Mahkamah Internasional soal perebutan pulai Sipadan dan Ligitan, menyusul klaim blok laut Ambalat yang dibuat sepihak. Lalu kemarin wasit karate kita digebukin, kali ini dengan cueknya Malaysia menggunakan lagu daerah Maluku Rasa Sayange sebagai jingle promosi pariwisata Truly Asia-nya. Sepertinya Malaysia bisa seenak perutnya mencomot apapun yang menjadi kekayaan budaya bangsa Indonesia.

Lihat saja batik dan wayang yang dipatenkan oleh Malaysia. Kali ini mereka merampok lagu Rasa Sayange untuk dijadikan iklan pariwisatanya. Meski versi yang di iklan agak berbeda seperti penggunaan judul Rasa Sayang dan pengubahan beberapa lirik, dalam bahasa Inggris, Mandarin, dan India. Lirik dalam banyak bahasa ini menunjukkan keragaman suku atau asal di Malaysia. Namun, nada yang digunakan iklan pariwisata Malaysia ini ternyata sama (untuk jelasnya bisa dilihat di http://www.youtube.com/watch?v=_J-WPdBSS6c).

Keruwetan kasus ini bukan hanya berpangkal pada pencomotan Malaysia belaka, tapi juga masalah siapa yang menciptakan lagu ini. Ada yang bilang bahwa pencipta lagu ini adalah Katje Hehanussa pada tahun 1940, namun ada yang bilang bahwa lagu ini tidak diketahui penciptanya (NN). Tapi dari semua versi ini bisa dijelaskan bahwa lagu ini adalah asli milik Indonesia.

Sebenarnya kekisruhan ini tidak akan berlarut-larut apabila Malaysia mau secara terbuka mengakui lagu tersebut adalah lagunya bangsa Indonesia. Penggunaan lagu ini dalam iklan pariwisata Malaysia tidak menjadi masalah asalkan tidak menghilangkan asal usul keberadaan lagu ini sebenarnya.

Ini juga jadi pelajaran bagi pemerintah agar selalu menjaga budaya kita yang sangat kaya dan beraneka ragam ini. Jangan sampai suatu hari nanti anak cucu kita harus membayar royalti kepada pihak asing hanya untuk menyanyikan lagu Apuse…

Satu Tanggapan

  1. willmen46
    yoa bro..lama2 kita diinjak2 nech
    klo perlu serang……
    and hasilnya…………
    gol………………………..
    situs resmi untuk promosi pariwisata pun berhasil ditembus

    willmen46@gmail.com
    willmen46.wordpress.com

Tinggalkan komentar